Permataku Yang Hilang - Bukan Hanya Sekedar Kata

Selamat datang di Bukan hanya sekedar kata, Surganya pecinta pembaca mulai dari cerita tentang kehidupa, cerita tentang percintaan, kata motivasi dan berita viral serta tips and trick mengenai blogger - Semoga bisa bermanfaat untuk kalian.

Breaking

Saturday 24 November 2018

Permataku Yang Hilang

Teruntuk Kamu Vini Vidi Vici,

Tangerang. 24 November 2018



Aku kehilangan permata indah ku, Aku berusaha mencari kemana permata ku yang indah tersebut. Aku cari ia sampai ke ujung dunia, Aku bertanya kepada orang di sekitar, Namun tak ada satupun mereka yang mengetahui dimana permataku yang indah itu berada.  Permataku, Ialah yang menjadi alasan ku membuat tulisan tulisan di blog ini dari awal hingga seperti sekarang, Ia hilang.


Permataku.. 

Jangan lah kau hilang dalam hidupku, Kau begitu kejam terhadapku. Kau bangun semua harapan terhadapku lalu kita membuat sebuah janji untuk saling bersama dengan semua masalah yang ada, Kita hadapi bersama. Segudang cobaan telah kita lewati, Puluhan masalah dan penolakan telah kita jalani. Sampai kita terbiasa dengan semua penolakan itu namun kau ingkari semua janji dan komitmen pada saat itu. 

Permataku.. 

Kembali lah seperti kamu yang dulu, Sadarlah bahwa cinta ini begitu besar terhadapmu. Sadar lah, Kemana kamu yang dulu? Kamu yang begitu semangat menjalani semuanya namun sekarang tidak. Kau sungguh kejam. Kau tau dari awal pasti banyak cobaan di dalam hubungan kita namun kita mengambil jalan dan tetap teguh dengan perasaan kita berdua, Kita mengambil komitmen agar tetap bersama dalam suka dan duka walau beribu penolakan menerpa hubungan kita. Kau tau itu semua dari awal bukan? 

Namun mengapa aku sekarang melihat mu dengan yang lain? Mengapa ? Mengapa kamu bersama dia ? 
Kamu memberikan ku alasan yang sebenarnya itu adalah hal yang sudah kita ketahui sebelumnya, sudah kau ketahui dari awal dan bukan kah kita sudah berkomitmen ? Apapun hal dan cobaan yang menerpa kita akan selalu bersama. Namun kau sekarang bersama dia. 
Dimana komitmen mu yang dulu ? 
Dimana semua janji mu? 

Kau tak ingat betapa sulit nya perjuangan hubungan kita? Kau tak ingat bagaimana kita mengorbankan seluruh tenaga, Jiwa, Raga, Waktu, Materi dan juga jarak. Kita tak peduli bagaimana nya kondisi kita namun kita tetap bisa tersenyum jika kita saling bertatap muka. Kita saling menceritakan bagaimana kondisi dan aktifitas kita. 

Sungguh kejam dirimu pada ku, Kita yang membangun sebuah harapan dan cita cita untuk tetap selalu saling bersama namun kau hancurkan begitu saja. Tak kau tinggalkan sedikitpun cerita tentang kita. Kau terang terangan padaku menunjukan kemesraan mu dengan nya. 

Menyesal? Tidak. 

Aku sama sekali tidak menyesal, Aku tak akan menyesali hal ini, Aku akan terbiasa dengan keadaan ini, Mencoba menikmatinya. Aku hanya kecewa, Kau renggut semua cerita kita, Kau tak ingat? Kita pernah membuat sebuah cerita sebelum kita tertidur. Ingat kah? Teater of dream namanya. Ya, Dulu kita menyebut teater of dream untuk menceritakan semua keinginan kita di masa yang akan datang, Itu adalah bagian dari doa kita  supaya cerita itu bukan hanya khayalan semata, Namun bisa terwujud di masa yang akan datang. 

Begitu cepatnya kamu bisa mencari penggantiku, Begitu cepatnya kamu bersama dia dan menebarkan senyum yang tulus untuk dia. Mengapa begitu mudah nya kau berikan hati mu untuknya? Hati yang tadinya berisikan hati ku namun kau buang hatiku jauh - jauh, Kau usir, Kau cabik lalu kau hancurkan. 

Dan sekarang hati ini menjadi luka, Hati ini tak bisa melupakan segala perbuatan mu. Hati ini akan selalu ingat dengan segala kekejaman mu. Usai hati ini di usir dari hatimu, Hati ini tidak punya rasa kembali, Terluka. Hati ini sudah tidak memiliki fungsinya sebagaimana mestinya kembali. 
lalu batin ku yang sudah menyatu di dalam jiwa mu kini telah hancur tak tersisakan. Batin ku sudah rusak.

Ku temani kamu dalam pagi mu, Siang mu, Dan kutemani kamu dalam malam mu hingga kamu tertidur pulas dan hanya suara nafasnya mu yang terdengar di dalam telinga ini. Kau terapkan kebiasaan untuk menelfon ku di malam hari hingga kau tertidur dan tersisa suara nafasmu di dalam telfonku. Setelah kau membiasakan aku terhadap hal itu namun mendadak kau tinggalkan aku dan membuatku kaget akan hal yang biasanya aku lakukan dengan mu lalu aku tidak bisa melakukan itu lagi dengan mu. 

Kau sudah membuat ku terbiasa akan hal - hal yang berbau namamu namun begitu saja kau tinggalkan semua kebiasaan itu lalu berpindah hati dengan sangat mudahnya. Susah bagiku untuk berpindah kelain hati, Mencoba berkali kali untuk mengenal yang lainnya dan membuat hubungan dengan  yang lainnya namun tetap saja hati ini tetap ingat akan dirimu. 

Tak tau lagi berapa banyak kata yang harus ku sampaikan padamu, Untuk mempertanyakan ini semua. 

Tersadar, Permataku yang hilang kini telah di ambil orang. 

Permata hatiku yang ku perjuangkan sepenuh hati dan jiwa lalu sekarang hati dan jiwa ini tersia siakan oleh sikapmu. Permataku yang dulu mempunyai kelembutan dan kilauan cahaya yang membuat hati ini bergetar, Namun sekarang hati ini sudah tersia siakan oleh sikap dan pilihan mu. 


Ku hanya bisa berdoa agar permataku senang dengan pilihannya sekaligus berdoa agar permataku bisa pulih lalu tersadar, Mana yang cintanya begitu besar,
Aku atau dia?


The end

No comments:

Post a Comment