#2019GantiPresiden vs #DiaSibukKerja - Bukan Hanya Sekedar Kata

Selamat datang di Bukan hanya sekedar kata, Surganya pecinta pembaca mulai dari cerita tentang kehidupa, cerita tentang percintaan, kata motivasi dan berita viral serta tips and trick mengenai blogger - Semoga bisa bermanfaat untuk kalian.

Breaking

Friday 11 May 2018

#2019GantiPresiden vs #DiaSibukKerja

Perang Tagar Pemilu 2019

Panas Pemilu 2019

Hallo semua,,

Kali ini kita akan membahas hal yang sedang viral dan menjadi trending di berbagai media sosial. Mulai dari Instagram, Twitter dan Facebook. Berkaitan dengan artikel sebelumnya yakni Kebebasan Berpendapat, Hal ini masuk dalam kebebasan berpendapat, Pendapat dengan menggunakan tagar adalah salah satu yang lagi trend sekarang, Karena dengan menggunakan tagar itu bisa langsung berbicara pada pokok intinya dan tentunya  agar cepat menjadi trending.

Sebelumnya Kita Akan Membahas Awal Mula Tagar Tagar Tersebut.


Tagar tersebut bermula dari viral nya penjualan kaos yang bertuliskan #2019GantiPresiden lalu ramai di bicarakan oleh warganet dan langsung di buatkan tagar tersebut. Lalu muncul juga tagar balasan dari kubu yang lain yaitu #DiaSibukKerja. Memang politik indonesia sangat panas meskipun pemilihan umum pun masih satu tahun lagi.

Lalu setelah memanas dan terjadi perang tagar di medai sosial, Lalu kedua kubu pun melakukan kegiatan berkumpul saat car free day di Jakarta, Dan disini lah terjadi titik permasalahan dan bisa di bilang intimidasi dari kubu #2019GantiPresiden kepada salah satu ibu ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukkerja. 

Alur cerita yang di katakan ibu tersebut, Ia mengatakan bahwa waktu itu ia hilang dari kelompok yang memakai tagar #DiaSibukKerja lalu ia dan anaknya menuju bundaran HI dan katanya belom ada kelompok apapun, Lalu ada ibu ibu yang meneriaki ibu tersebut, Barulah muncul kelompok #2019GantiPresiden langsung disitu kejadian intimidasi atau orang orang bilang "Persekusi"

Lalu,
Dari keterangan si ibu tersebut, Ia mengatakan bahwa kubu #2019GantiPresiden meneriakinya 'Cebong' dan di kibas kibaskan uang dan di teriaki 'Nasi bungkus'. Tentu ini adalah suatu hal yang salah. Bapak Mahfud MD pun memberi pertanyaan : "Mau bagaimana pun hal ini sangat salah, Intimidasi itu salah, Bayangkan yang di posisi itu adalah ibu kalian atau istri kalian" 

Yaps benar menurut saya juga seperti itu, Ini jelas salah. Karena jika mau beradu politik, Beradu lah dengan visi dan misi. Memang kita sebagai warga negara bebas berpendapat dan mempunyai hak politik, Tetapi kita sebagai insan manusia juga tidak boleh sewenang wenangnya terhadap hak yang sudah di berikan.

Yang dinamakan intimidasi itu jelas tidak boleh dan tidak bermoral jika di lakukan, Kita sebagai sesama warga negara seharusnya saling mensupport dan saling menghargai walau terdapat perbedaan pendapat dan sebagainya. Bukan saling menjatuhkan dan menebar berita hoax dimana mana. 

Mari kita sebagai warga negara indonesia merubah sikap sikap seperti ini, Sikap yang seperti ini jangan sampai terjadi kembali, Jadikanlah perbedaan sebagai pewarna negara kita, Jadikan perbedaan sebagai bukti bahwa negara kita berdemokrasi yang mempunyai banyak pendapat. Jangan malah menjadikan perbedaan sebagai ajang unjuk pendapat bahwa pendapat ini benar pendapat itu salah. Kita harus saling menghargai.

Jika kita mendukung suatu kubu yasudah dukung saja apa yang kita dukung jangan malah menjatuhkan kubu lawan, Bertarung secara sehat. Perlihatkan visi misi yang kompeten. Kita harus berubah menjadi indonesia yang lebih cerdas.  

Terlepas dari ini semua kita tidak boleh saling menyalahkan, Tidak menyalahkan kubu #2019GantiPresiden dan tidak menyalahkan kubu #DiaSibukKerja. Kita berharap tidak akan terjadi hal seperti ini lagi.. Kita sesama warga negara indonesia, Sama sama mencintai indonesia. Siapapun presiden nya nanti kita harus tetap bersama membangun indonesia menjadi lebih maju. 


Jika teman teman mempunyai pendapat bisa berkomentar di bawah, Mari kita tuangkan pendapat kita..

Terimakasih Semoga Artikel Ini Bermanfaat..


Mari Kita Wujudkan Menuju Indonesia Cerdas
Dan Wujudkan Demokrasi Yang Berkualitas

No comments:

Post a Comment